Selasa, 14 Desember 2010

LESSON STUDY part 2

Ada 8 (delapan) peluang yang dapat diperoleh oleh guru, apabila dia melaksanakan LS secara berkesinambungan. Ke-8 peluang tersebut sangat erat kaitannya dengan pengembangan profesionalisme guru (Lewis, 2002), yaitu :

1. LS memungkinkan Guru Memikirkan Dengan Cermat Mengenai Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok, dan Bidang Studi

LS tidak hanya memperhatikan pembelajaran untuk satu kali pertemuan atau satu pokok bahasan saja, melainkan bagaimana membelajarkan satu unit materi pokok dan bahkan bidang studi, dan juga memperhatikan perkembangan siswa dalam jangka panjang. Karena itu, ketika memilih bidang kajian akademis dan topik LS, guru sering

(a) menargetkan dalam mengatasi kelemahan siswa dalam belajar,

(b) memilih topikyang bagi guru sulit mengajarkannya,

(c) memilih subjek terkini, misalnya aspekkebaharuan segi isi, teknologi, dan pendekatan pembelajaran,

(d) memusatkan perhatian pada hal terpenting yang mendasar yang berpengaruh terhadap pembelajaran lainnya (misalnya bahasa dan matematika).

2. LS Memungkinkan Guru Mengkaji dan Mengembangkan Pembelajaran yang Terbaik yang Dapat Dikembangkan

Melalui LS, guru dapat mengkaji dan mengembangkan pembelajaran yang terbaik,misalnya guru mampu menghasilkan produk buku. Buku-buku tersebut memuat tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, filosofi pembelajaran yang dianut, rancangan pembelajaran dan rancangan seluruh unit, contoh hasil kerja siswa, hasil refleksi mengenai kekuatan dan kesulitan dalam pembelajaran, serta petunjuk praktis bagi guru lain yang ingin mencoba pembelajaran tersebut. Dalam hal ini, guru yang lain tidak hanya diharapkan mencoba membelajarkan, tetapi yang lebih penting mereka sedapat mungkin menambah, menguji, dan melaporkan perbaikan yang mereka lakukan. Proses tersebut akan bermuara pada peningkatan kualitas pembelajaran.

3. LS memungkinkan Guru Memperdalam Pengetahuan Mengenai Materi Pokok Yang Diajarkan

LS juga memperdalam pengetahuan guru mengenai materi pokok yang diajarkan. Dengan melaksanakan LS, guru dapat mengidentifikasi dan mengorganisasi informasi apa yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang menjadi fokus kajian dalam LS. Melalui LS guru secara bersama-sama berkesempatan untuk memikirkan pengetahuan yang dianggap penting, apa saja yang belum mereka ketahui mengenai hal itu, dan berusaha mencari informasi yang mereka perlukan untuk membelajarkan siswa.

4. LS Memungkinkan Guru Memikirkan Secara Mendalam Tujuan Jangka Panjang Yang Akan Dicapai Yang Berkaitan dengan Siswa

LS dapat memberi kesempatan kepada guru untuk mempertimbangkan kualitas ideal yang ingin dikuasai oleh siswa pada saat mereka lulus, kualitas apa yang dimiliki siswa saat sekarang, dan bagaimana mengatasi kesenjangan yang ada di antaranya. Guru sering menerjemahkan kualitas ideal yang diharapkan dimiliki oleh para siswa itu adalah dalam bentuk kecakapan hidup. Kecakapan-kecakapan hidup yang dimaksud, misalnya sikap menghargai persahabatan, mengembangkan perspektif, dan cara berpikir dalam menikmati sains.

5. LS Memungkinkan Guru Merancang Pembelajaran Secara Kolaboratif

LS memberi kesempatan kepada guru secara kolaboratif merancang pembelajaran. Menurut Lewis (2002), rata-rata guru di Jepang mengamati sekitar 10 pembelajaran yang diteliti setiap tahun. Guru di Jepang mempersepsi bahwa aktivitas kolaboratif sangat menguntungkan. Aktivitas kolaboratif dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk memikirkan pembelajarannya sendiri setelah mempertimbangkannya dengan pengalaman yang dilakukan oleh guru yang lain. Melalui LS guru dapat saling membelajarkan melalui aktivitas-aktivitas shared knowledge.

6. LS Memungkinkan Guru Mengkaji Secara Cermat Cara dan ProsesBelajar Serta Tingkah Laku Siswa

LS memberi kesempatan kepada guru untuk mengkaji secara cermat cara dan proses belajar serta aktivitas siswa. Fokus LS hendaknya diarahkan pada peningkatan pembelajaran melalui pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa. Pengamatan tersebut bertujuan untuk menemukan cara-cara untuk meningkatkan kegiatan belajar dan kegiatan berpikir siswa, bukan pada kegiatan guru. Oleh sebab itu, aktivitas LS sesungguhnya bukan menyalahkan guru atau mengkritik kesalahan guru. Di dalam LS, guru perlu mencari bukti bahwa siswa memang belajar, termotivasi, dan berkembang. Berdasarkan data yang dikumpulkan, guru dapat melihat pembelajarannya melalui tanggapan siswa. Untuk memperoleh respon siswa tersebut, pertanyaan yang dapat diajukan, adalah:

bagaimana pemahaman siswa mengenai materi pembelajarannya?

Apakah siswa tertarik untuk belajar?

Apakah mereka memperhatikan ide siswa lainnya?

Secara singkat, ada 5 hal penting terkait dengan data siswa yang perlu dikumpulkan,yaitu :

hasil belajar akademis,

motivasi dan persepsi,

tingkah laku sosial,

sikap terhadapbelajar,

dan interaksi guru-siswa dalam proses pembelajaran.

7. LS Memungkinkan Guru Mengembangkan Pengetahuan Pedagogis Yang Kuat Penuh Daya

LS dapat memberi peluang kepada guru untuk mengembangkan pengetahuan pedagogis secara optimal. Hal ini disebabkan karena melalui LS guru secara terus menerus berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menerjemahkan kurikulum. Guru dapat secara terus menerus memikirkan bagaimana kualitas pertanyaan yang mampu dipecahkan oleh siswa dalam pembelajaran. Pertanyaan tersebut diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mempertahankan minat belajarnya secara konsisten. Guru juga memikirkan bagaimana menggunakan debat agar mampu memaksimalkan partisipasi siswa dalam diskusi dan bagaimana mendorong siswa untuk dapat membuat catatan yang baik dan melakukan refleksi diri.

8. LS Memungkinkan Guru Melihat Hasil Pembelajaran Sendiri Melalui Respon Siswa dan Tanggapan Para Kolega

LS memberi kesempatan kepada guru melihat hasil pembelajarannya sendiri melalui respon siswa dan tangapan para kolega. Data yang diberikan oleh kolega menjadi “cermin” bagi guru yang melaksanakan LS. Kolega dapat membantu guru mencatat kegiatan diskusi dalam kelompok kecil, menghitung jumlah siswa yang angkat tangan, atau mencatat pertanyaan dan jawaban guru. Guru pelaksana LS dapat pula meminta kepada kolega untuk mencatat interaksi siswa, misalnya difokuskan pada interaksi 3 orang siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, dan menilai karya mereka. Dengan cara ini, guru dapat melihat bagaimana siswa mengalami pembelajaran yang efektip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar