Kamis, 22 Juli 2010

Nasib Tuan Rumah (Peserta Diklat di LPMP Kota Banjarbaru)

Saya peserta Diklat Peningkatan kompetensi PTK dalam Penilaian Pembelajaran yang diselenggarakan LPMP Prov Kal-Sel pada Tanggal 14 s/d 20 Juli 2010, dengan ini memberitahukan kepada kawan-kawan sekota Banjarbaru bahwa kalau kita mengikuti Diklat di LPMP Prov Kal-Sel yang terletak di Jl Gotong Royong jangan berharap akan mendapatkan Insentif dari diklat tersebut, karena kita juga berasal dari Kota banjarbaru.( saya tidak tahu peraturan yang mana dipakai panitia, bagi yang tahu tolong beritahu saya). Jadi tidak ada Insentif baik transport maupun uang harian ( berapapun lamanya kita diklat)

Saya sebagai peserta diklat, yang mana tugas dan kewajiban sebagai peserta diklat tiada beda dengan yang lain, yaitu hadir pagi jam 08.00 s/d 21.30 tidak mendapatkan sepersenpun uang lelah.
Saya tidak munafik, memang itu yang diharapkan peserta diklat, akan tetapi bukan itu saja yang saya harapkan, hal-hal lain juga ada antara lain ilmu baru atau pendalaman materi dan bertemu dengan kawan-kawan sesama peserta yang mungkin juga teman yang sekian lama tidak bertemu....

Yang jadi perhatian saya adalah rasa keadilan dan kemanusiaan yang saya inginkan. Apabila dibandingkan peserta lain yang berasal dari Kab/Kota terdekat misalnya Kota Banjarmasin dan Kab Banjar, mereka mendapatkannya...

Saya datang ke LPMP bukan dengan jalan kaki, tetapi menggunakan alat yang memerlukan ongkos,,,, sekarang pengabdian tanpa pamrih mungkin sudah nomor ke seratus.

Dalam Kegiatan itu saya menilai ada pengertian GANDA (menipu) yaitu judul "Peningkatan kompetensi PTK dalam Penilaian Pembelajaran". Hampir 80% peserta beranggapan bahwa PTK disini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Sesampai di LPMP banyak peserta yang kecewa bahkan ada yang pulang karena PTK disini adalah kependekan dari Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang kurang familiar bagi peserta.

PERINGATAN KERAS :
Kepada pihak LPMP, khususnya panitia, jangan merendahkan martabat peserta dari Kota Banjarbaru dengan pelecehan. Panitia memotong sebagian Insentif peserta dari Kab/Kota lain dengan alasan untuk memberi insentif (uang harian) kepada peserta Kota Banjarbaru tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ternyata di akhir kegiatan menjadi masalah, peserta lain menanyakan hal pemotongan tersebut, lalu dijawab panitia untuk memberi peserta dari banjarbaru (peserta banjarbaru bukan pengemis yang harus dimintakan kepada peserta lain). Tidak semua peserta yang dipotong ikhlas memberikan.

Sekali lagi kepada pihak LPMP, tolong sosialisasikan peraturan yang melarang memberi insentif kepada peserta diklat yang satu Kab/Kota dengan tempat penyelenggaraan, agar kami tidak salah persepsi dan sudah tahu terlebih dahulu agar tidak terjadi permasalahan di akhir kegiatan.

Dengan sangat, diharapkan kepada pihak LPMP (khususnya panitia) agar mengembalikan uang yang dipotong dari peserta lain, karena saya tidak sudi menerima hasil mengemis,

Nasib-nasib : 7 hari Diklat dari pagi sampai malam tidak dapat insentif.... mending bobo ada hasil.....

Uang Transport dan Uang harian

Kota Malang menjadi tujuan berikutnya, akankah kecewa seperti LPMP